Talaga Remis adalah sebuah Danau Alam yang terletak di desa Kaduela kecamatan Pasawahan, jarak dari kota Kuningan ±37 km, nama Talaga Remis ternyata mempunyai arti tersendiri, nama Talaga Remis tersebut diambil dari binatang sejenis Kerang bewarna kuning yang banyak hidup disekitar talaga, binatang tersebut dikenal dengan sebutan “REMIS”.
Terdapat 8 telaga yaitu : Telaga Leat, Telaga Nilem, Telaga Deleg, Situ Ayu Salintang, Telaga Leutik, Telaga Buruy, Telaga Tespong, dan Sumur Jalatunda. Objek Wisata Telaga Remis menyimpan keanekaragaman flora dan fauna, terdapat kurang lebih 160 jenis tumbuhan diantaranya sonokeling, malaka, kosambi dan lain-lain. Salah satu daya tarik tempat ini adalah adanya satu jenis tumbuhan langka yaitu “Pisang Hyang”.menjadi obyek wisata budaya yang cukup terkenal baik di dalam negeri maupun mancanegara. Talaga Remis merupakan perpaduan antara pesona alam pergunungan hutan serta air talaga yang jernih, bening laksana kaca didukung udara pergunungan yang sejuk menantang untuk berwana wisata menguak misteri hutan. Fasilitas yang tersedia adalah perahu motor, sepeda air, saung dan jalan setapak. Ditempat ini dapat pula bersantai dan menikmati jajanan yang tersedia.
Linggarjati Indah
ODTW Linggarjati Indah terletak di lereng Gunung Ciremai desa Linggarjati kecamatan Cilimus, jarak dari kota Kuningan ± 14 km kearah utara atau ± 26 km dari arah kota Cirebon kearah selatan. Dari ODTW Gedung naskah Linggarjati ± 100 meter tempat ini luasnya ± 11,5 ha dan sebagian arealnya terdapat tumbuh-tumbuhan tropis berhawa sejuk cocok untuk tempat Rekreasi dan Perkemahan. Fasilitas lain yang tersedia adalah :
• Kolam renang standar nasional
• Kolam pemancingan
• Sepeda air
• Sarana akomodasi
• Kios cinderamata
• Restoran
Sangkan Hurip
Terletak di desa sangkanurip kecamatan Cilimus dengan jarak ± 12 km
dari arah Kuningan ke arah utara atau ± 23 km dari kota Cirebon kearah
selatan. Sangkanurip alami merupakan sebuah tempat rekreasi dengan
pemandian air panas alami beryodium dalam kamar tertutup dan sebuah
kolam air panas terbuka serta kolam air dingin. Dengan kadar yodium yang
cukup tinggi tersebut, sangat berkhasiat bagi penderita sakit rematik,
penyakit kulit dan penyakit lainnya.Disekitar sangkanurip tersedia hotel melati maupun berbintang dengan spa nya (sante par aqua – sehat dengan air) serta restoran yang terkenal dengan ikan bakarnya.
Desa Sitonjul
Wisata pedesaan “SITONJUL” Sangkanurip yang dilunceurkan sebagai produk wisata ini, terletak di pedesaan Sangkanurip Kecamatan Cilimus yang meliputi Dusun Simenyan Tonjong dan Desa Munjul. Jarak dari kota Kuningan ± 13 km ke arah utara atau ± 24 km dari arah kota Cirebon ke arah selatan. Wisata ini merupakan Community Base Tourism, yaitu pariwisata yang didasari pada kehidupan sosial budaya masyarakat sebagai basis daya tariknya disertai dengan keaslian dan kelokalan alam pedesaannya. Sitonjul merupakan akronim dari nama dusun yang dilalui oleh rute Village Walk yaitu Dusun Simenyan Kidul dan Munjul Kaler.
Wisata daerah sitonjul sangkanurip, dengan berjalan kaki sepanjang ± 4 km menyusuri alam perdesaan dimulai dari Dusun Simenyan Kidul, Hutan Rakyat, Makam Umum, Tegalan dan Pesawahan, Bulak Jati, Dusun Tonjong, Pesawahan, Tanggul Irigasi, Bendung Katiga diakhiri di Dusun Munjul Kaler.
Waduk Darma
ODTW Waduk Darma terletak di sebelah barat daya dari kota Kuningan, tepatnya di desa Jagara- Kecamatan Darma dan pada lintasan jalan raya Cirebon-Kuningan-Ciamis. Menempati areal seluas ± 425 ha, dikelilingi oleh bukit dan lembah serta pemandangan yang indah dengan udara yang sejuk. Kapasitas genangan air maksimal ± 39.000.000 m3. Jarak obyek wisata ini adalah ± 12 km dari kota Kuningan dan dari ± 37 km dari kota Cirebon . Waduk ini selain berfungsi sebagai penampungan air untuk pengairan dan perikanan juga dapat dijadikan sarana rekreasi dan olahraga. Apalagi diwaktu senja hari di Waduk Darma.
Fasilitas yang tersedia :
• Areal kemping
• Kolam Renang Anak-anak
• Perahu Motor
• Cottage, dll
Cibulan
src=”http://infojuara.files.wordpress.com/2012/11/talaga.jpg?w=280″ alt=”talaga Remis” width=”280″ height=”158″ class=”size-medium wp-image-51″ /> talaga Remis[/caption]
Objek wisata Cibulan merupakan salah satu objek wisata tertua di Kuningan. Obyek wisata ini diresmikan pada 27 Agustus 1939 oleh Bupati Kuningan saat itu, yaitu R.A.A. Mohamand Achmad.Menurut cerita yang berkembang di kalangan Masyarakat Desa Maniskidul dan masyarakat Kuningan pada umumnya, ikan dewa yang ada di kolam Cibulan ini konon dahulunya adalah prajurit-prajurit yang membangkang atau tidak setia pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi. Singkat cerita, prajurit-prajurit pembangkang tersebut kemudian dikutuk oleh Prabu Siliwangi sehingga menjadi ikan. Konon ikan-ikan dewa ini dari dulu hingga sekarang jumlahnya tidak berkurang maupun bertambah. Apabila kolam dikuras, ikan-ikan ini akan hilang entah kemana, namun saat kolam diisi air, mereka akan kembali lagi dengan jumlah seperti semula. Terlepas dari benar atau tidaknya legenda itu sampai saat ini tidak ada yang berani mengambil ikan ini karena ada kepercayaan bahwa barang siapa yang berani mengganggu ikan-ikan tersebut akan mendapatkan kemalangan. Di dalam objek wisata ini terdapat dua kolam besar yang berbentuk persegi panjang. Kolam pertama berukuran 35×15 meter persegi dengan kedalaman sekitar 2 meter. Sedangkan, kolam kedua berukuran 45×15 meter persegi yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berkedalaman 60 sentimeter dan bagian kedua berkedalaman 120 sentimeter. Kedua kolam ini selalu dikuras sekali dalam dua minggu, atau bisa lebih. Hal itu bergantung kebersihan air. Setiap kolamnya dihuni oleh puluhan ikan yang berwarna abu-abu kehitaman dan disebut sebagai kancra bodas atau ikan dewa (cyprinus carpico). Ukurannya berbagai macam mulai dari yang panjangnya 20-an sentimeter hingga 1 meter. Ikan Dewa adalah sejenis ikan yang dikeramatkan oleh penduduk di sekitar wilayah Desa Manis Kidul karena dipercaya mempunyai keistimewaan tertentu.
Meski semua kolam itu dihuni puluhan ikan kancra bodas atau ikan dewa, kolam-kolam di Cibulan dibuka sebagai kolam pemandian umum. Tempat rekreasi ini dilengkapi pula dengan fasilitas khas tempat pemandian, seperti tempat ganti pakaian, 6 buah kamar kecil dan 2 buah kamar mandi untuk tempat bilas seusai berenang.
Selain kolam dengan ikan dewanya yang jinak, di sudut barat pemandian ini juga terdapat tujuh sumber mata air yang dikeramatkan yang bernama Tujuh Sumur. Tujuh mata air ini berbentuk kolam-kolam kecil yang masing-masing mempunyai nama tersendiri, yaitu: Sumur Kejayaan, Sumur Kemulyaan, Sumur Pengabulan, Sumur Cirancana, Sumur Cisadane, Sumur Kemudahan, dan Sumur Keselamatan. Di antara ketujuh sumur itu, konon ada salah satu sumur yang berisikan Kepiting Emas, yaitu Sumur Cirancana. Apabila ada orang yang sedang mujur dan dapat melihat wujud dari Kepiting Emas itu, maka segala keinginannya akan terkabul.
Tujuh mata air itu terletak mengelilingi sebuah petilasan yang konon merupakan petilasan Prabu Siliwangi ketika ia beristirahat sekembalinya dari Perang Bubat. Petilasan itu berupa susunan batu seperti menhir dan dua patung harimau loreng (lambang kebesaran Raja Agung Pajajaran). Tujuh sumur dan petilasan Prabu Siliwangi ini sering dikunjungi orang untuk berziarah, terutama pada malam Jumat Kliwon atau selama bulan Maulud dalam penanggalan Hijriah. Mereka percaya bahwa air di tempat itu akan membawa berkah dan dapat mengabulkan permohonan mereka.
Wahana wisata ini dapat dicapai dari Kota Kuningan dan dari Kota Cirebon. Terletak di Jalur Jalan Raya Kuningan-Cirebon, kondisi jalan umumnya beraspal dan baik, dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat, dengan jarak rute perjalanan sebagai berikut :
* Kuningan – Cibulan ± 10 Km.
* Cirebon – Cibulan ± 20 Km.
Kolam Cigugur
Kolam Cigugur merupakan kolam yang dianggap keramat dan pada jaman
dahulu djadikan sebagai tempat bertapa oleh Ki Gedeng Padara, seseorang
yang sakti. Konon karena kesaktiannya tersebut, organ tubuhnya bisa
terlihat dari luar. Anda akan mendengarkan cerita tentang pesan yang
beliau sampaikan kepada Sunan Gunung Djati, yaitu apabila meninggal
kelak ingin menghilang di suatu tempat. Karena alasan itulah tempat ini
dinamakan kolam Cigugur.Lokasi: Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur
Arah: Sekitar 3 km dari Kota Kuningan ke arah barat, atau berjarak 48 km dari Kota Cirebon menuju selatan.
Curug Putri & Perkemahan Palutungan
Satu lagi kekayaan alam Indonesia yang indah dan alami yaitu Curug Putri dan Bumi Perkemahan Palutungan di Kec. Cigugur, Kab. Kuningan, Jawa Barat. Wana wisata ini berada pada ketinggian 1.100 – 1.150 mdpl, kaki Gunung Ciremai (Gunung tertinggi di Jawa Barat) dengan curah hujan 3.000 mm/tahun, dan sejuknya suhu udara antara 20 – 24C. Arealnya sebagian cukup datar sangat cocok untuk dijadikan tempat perkemahan dan tempat outbound/ gathering bersama keluarga atau teman dengan dinaungi rindangnya pepohonan pinus merkusi khas pegunungan menambah suasana menjadi berkesan lebih akrab dan romantis. Tidak jauh dari bumi perkemahan sekira 500 meter terdapat Curug Putri dengan tinggi air terjun sekitar 20 meter dan kualitas air yang sangat jernih karena berasal dari mata air alami Hutan Gunung Ciremai. Nama Curug Putri sendiri berasal dari legenda tempat tersebut sebagai tempat pemandian para putri dari Kahyangan, tempat para bidadari turun ke Bumi. Apabila ada hujan gerimis dan matahari bersinar maka dari Curug Putri ini dapat melihat Pelangi/ Katumbiri dan masyarakat meyakini bahwa ketika pelangi muncul artinya para dewi yang cantik jelita dari kahyangan sedang turun ke bumi. Masyarakat sekitar meyakini bahwa apabila perempuan ataupun laki- laki rajin mencuci muka di Curug Putri tersebut maka dipercaya akan dimudahkan menemukan pasangan hidup/ jodonya. Hal tersebut bukanlah omong kosong karena dapat dipahami dengan rajin mencuci muka di Curug Putri tersebut dimana airnya bersumber dari mata air alami Gunung Ciremai yang sangat bersih, TDS-nya rendah, Jernih, dan Sehat maka muka yang tadinya kotor dan kelihatan loyo pun akan kelihatan menjadi lebih bersih, segar, bercahaya, dan menjadi lebih percaya diri. Aura tersebutlah yang kemudian muncul dan menjadikan muka menjadi lebih menarik dan berseri sehingga lebih mudah dalam mendapatkan jodo/ pasangan hidup. Menurut beberapa orang yang berkunjung telah banyak testimoni yang berhasil, beberapa kali berkunjung ke Curug Putri dan mencuci muka disana berhasil mendapatkan jodo/ pasangan hidup yang diidam- idamkan.
VIEW SPEKTAKULER
Pemandangan alam didalam bumi perkemahan Palutungan sendiri sangat indah, rindangnya pepohonan Pinus Merkusi, kicauan burung – burung yang hinggap di atas pohon membuat rasa dan pikiran semakin jernih. Ditambah dengan ketinggian 1.100 mdpl dari Palutungan dapat melihat pemandangan spektakuler ke arah Kota Kuningan, Cirebon, Majalengka dan Laut Jawa. Selain itu dari Palutungan juga dapat melihat pemandangan indah ke arah Waduk Darma dan Ciamis. View spektakuler bumi perkemahan Palutungan tersebut dapat di klaim sebagai yang terbaik di Kabupaten Kuningan. Selain sangat bermanfaat untuk me-refresh atau melepas lelah juga baik untuk mengagumi kekuasaan Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan bumi Indonesia ini begitu indahnya.
AKSES MUDAH
Akses ke Bumi Perkemahan Palutungan dan Curug Putri sangat baik lokasinya tidak jauh dari Kota Kuningan, sekira 10 Km, 15 menit menggunakan kendaraan dengan scenery selama perjalanan sangat indah karena kiri dan kanan jalan dipenuhi oleh tanaman sayuran dan buah- buahan. Apabila sering jalan-jalan ke Lembang Bandung atau Cipanas Bogor maka alam bawah sadar akan berbicara inilah “Lembang/ Cipanas-nya Kuningan”. Akses Jalan dua jalur sudah diaspal dan dapat dilalui oleh berbagai jenis kendaraan termasuk sedan. Dalam perjalanan menuju Bumi Perkemahan Palutungan akan dilewati beberapa obyek wisata Kabupaten Kuningan diantaranya Wisata Air Cigugur Fish Spa dan Wisata Religi Umat Kristiani Gua Maria.
FASILITAS MEMADAI
Fasilitas Bumi Perkemahan Palutungan dilengkapi dengan Tempat Parkir, Toilet Umum, Sarana Ibadah, Warung Jajanan, Pusat Informasi, Sarana Olahraga, dan lainnya. Sinyal Telepon Seluler hampir semua operator besar cukup baik menunjukan Strong Signal, hal tersebut akan sangat memudahkan komunikasi.
Indahnya Curug Putri dan Sejuknya Bumi Perkemahan Palutungan dapat ditebus dengan tiket masuk hanya Rp. 7.000,- per orang, dapat dibilang Value For Money untuk tempat wisata yang spektakuler dengan biaya yang cukup terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.
Curug Putri dan Bumi Perkemahan Palutungan saat ini telah digunakan oleh masyarakat Kabupaten Kuningan, Cirebon dan sekitarnya untuk aktifitas kumpul keluarga, gathering dan outbound perusahaan, perkemahan sekolah, pelatihan alam, dan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar