Pala
(Myristica fragrans) adalah tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan
Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji
pala telah menjadi komoditi perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Pala
disebut-sebut dalam ensiklopedia karya Plinius "Si Tua". Semenjak
zaman eksplorasi Eropa pala tersebar luas di daerah tropika lain seperti
Mauritius dan Karibia (Pulau Grenada). Istilah pala juga dipakai untuk biji
pala yang diperdagangkan.Sedangkan untuk harga minyak pala naik dari US$ 26 per
menjadi US$ 60 per kilogram. Harga minyak sereh juga meningkat dari sekitar US$
4-4,5 menjadi US$ 9-10 per kilogram.
Pala
merupakan tanaman multiguna dan komoditas ekspor Indonesia nonmigas utama ini
kaya akan vitamin C, kalsium, dan fosfor. Pala juga biasa digunakan sebagai
obat diare, kembung, mual, serta untuk meningkatkan daya cerna dan selera
makan. Dalam Untuk upaya memberikan nilai tambah kepada petani serta
berdasarkan berbagai pertimbangan lain seperti tingginya permintaan pasar
dunia, harga yang menjanjikan, dan peran Indonesia sebagai pemasok utama
kebutuhan minyak pala dunia, sudah sepatutnya minyak pala lebih diutamakan
sebagai produk ekspor Maluku. Olahan pala menjadi minyak pala merupakan peluang
pangsa ekspor yang menjanjikan tentunya dengan mutu dan standar ekspor yang
baik.
Menurut
data pada tahun 2010, nilai ekspor rempah-rempah Indonesia mencapai
211,910 juta dolar AS. Amerika Serikat masih menjadi tujuan eskpor
tanaman rempah terbesar. Sebanyak 50 persen rempah Indonesia disalurkan ke
negara Barack Obama, sisanya baru ke Uni Eropa. Ekspor rempah ke Amerika
Serikat mencapai 121,177 juta dolar AS. Indonesia kaya akan keanekaragaman komoditas
rempah-rempah, beberapa komoditas rempah-rempah yang diperdagangkan di pasar
internasional adalah lada, pala, vanila, kayu manis, cengkeh, kapulaga, cabe
dan jahe. Dari sekian banyak komoditas rempah-rempah, lada dan pala merupakan
komoditas utama dalam perdagangan rempah-rempah dunia, sekaligus merupakan
produk ekspor unggulan Indonesia dibandingkan dengan komoditas rempah-rempah
lainnya. Bahkan pala dijuluki sebagai “King of Spices“, oleh karena merupakan
produk rempah-rempah tertua dan terpenting dalam perdagangan internasional. Di
dunia terdapat dua tipe minyak pala, yaitu minyak pala Indian Timur (East
Indian) dan minyak pala Indian Barat (West Indian). Minyak pala Indonesia
termasuk minyak pala Indian Timur. Minyak pala Indian Timur memiliki berat
jenis 0,885– 0,915 g/ml dan larut dalam alkohol 90% (v/ v) dengan perbandingan
1 bagian minyak dan 3 bagian alkohol. Produk dari pala (biji, fuli dan minyak
pala) telah diekspor lebih ke 30 negara. Adapun negara-negara pengimpor utama
produk pala antara lain adalah Singapura, Belanda, Hongkong, Jepang, Belgia,
Malaysia, Amerika Serikat, Perancis, India, Italia, Jerman, dan Thailand.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar