a. Akar
Kelapa sawit merupakan tumbuhan
monokotil yang tidak memiliki akar tunggang. Radikula (bakar akar) pada bibit
terus tumbuh memanjang ke arah bawah selama enam bulan terus-menerus dan
panjang akarnya mencapai 15 cm. Akar primer kelapa sawit terus berkembang.
Susunan akar kelapa sawit terdiri
dari serabut primer yang tumbuh vertikal ke dalam tanah dan horizontal ke
samping. Serabut primer ini akan bercabang manjadi akar sekunder ke atas dan ke
bawah. Akhirnya, cabang-cabang ini juga akan bercabang lagi menjadi akar
tersier, begitu seterusnya. Kedalaman perakaran tanaman kelapa sawit bisa
mencapai 8 meter dan 16 meter secara horizontal.
b. Batang
Tanaman kelapa sawit umumnya
memiliki batang yang tidak bercabang. Pada pertumbuhan awal setelah fase muda (seedling) terjadi pembentukan batang
yang melebar tanpa terjadi pemanjangan internodia (ruas). Titik tumbuh batang
kelapa sawit terletak di pucuk batang, terbenam di dalam tajuk daun, berbentuk
seperti kubis dan enak dimakan.
Di batang tanaman kelapa sawit
terdapat pangkal pelepah-pelepah daun yang melekat kukuh dan sukar terlepas
walaupun daun telah kering dan mati. Pada tanaman tua, pangkal-pangkal pelepah
yang masih tertinggal di batang akan terkelupas, sehingga batang kelapa sawit
tampak berwarna hitam beruas.
c. Daun
Tanaman kelapa sawit memiliki daun (frond) yang menyerupai bulu burung atau
ayam. Di bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri yang sangat tajam
dan keras di kedua sisisnya. Anak-anak daun (foliage leaflet) tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun. Di
tengah-tengah setiap anak daun terbentuk lidi sebagai tulang daun.
d. Bunga dan buah
Tanaman kelapa sawit yang berumur
tiga tahun sudah mulai dewasa dan mulai mengeluarkan bunga jantan atau bunga
betina. Bunga jantan berbentuk lonjong memanjang, sedangkan bunga betina agak
bulat. Tanaman kelapa sawit mengadakan penyrbukan silang (cross pollination). Artinya, bunga betina dari pohon yang satu
dibuahi oleh bunga jantan dari pohon yang lainnya dengan perantaraan angin dan
atau serangga penyerbuk.
Buah kelapa sawit tersusun dari
kulit buah yang licin dan keras (epicrap),
daging buah (mesocrap) dari susunan
serabut (fibre) dan mengandung
minyak, kulit biji (endocrap) atau
cangkang atau tempurung yang berwarna hitam dan keras, daging biji (endosperm) yang berwarna putih dan
mengandung minyak, serta lembaga (embryo).
Lembaga (embryo) yang keluar dari kulit biji akan berkembang ke dua arah.
- Arah tegak lurus ke atas (fototropy), disebut dengan plumula yang selanjutnya akan menjadi batang dan daun
- Arah tegak lurus ke bawah (geotrophy) disebut dengan radicula yang selanjutnya akan menjadi akar.
Plumula tidak keluar sebelum radikulanya tumbuh
sekitar 1 cm. Akar-akar adventif pertama
muncul di sebuah ring di atas sambungan radikula-hipokotil
dan seterusnya membentuk akar-akar sekunder sebelum daun pertama muncul. Bibit
kelapa sawit memerlukan waktu 3 bulan untuk memantapkan dirinya sebagai
organisme yang mampu melakukan fotosintesis dan menyerap makanan dari dalam
tanah.
Buah yang sangat muda berwarna hijau
pucat. Semakin tua warnanya berubah menjadi hijau kehitaman, kemudian menjadi
kuning muda, dan setelah matang menjadi merah kuning (oranye). Jika sudah
berwarna oranye, buah mulai rontok dan berjatuhan (buah leles).
e. Biji
Setiap jenis kelapa sawit memiliki
ukuran dan bobot biji yang berbeda. Biji dura afrika panjangnya 2-3 cm dan
bobot rata-rata mencapai 4 gram, sehingga dalam 1 kg terdapat 250 biji. Biji
dura deli memiliki bobot 13 gram per biji, dan biji tenera afrika rata-rata
memiliki bobot 2 gram per biji.
Biji kelapa sawit umumnya memiliki
periode dorman (masa non-aktif).
Perkecambahannya dapat berlangsung lebih dari 6 bulan dengan keberhasilan
sekitar 50%. Agar perkecambahan dapat berlangsung lebih cepat dan tingkat
keberhasilannya lebih tinggi, biji kelapa sawit memerlukan pre-treatment.
Jenis Kelapa Sawit
Berdasarkan ketebalan cangkang dan
daging buah, kelapa sawit dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut :
- Dura memiliki cangkang tebal (3-5 mm), daging buah tipis, dan rendemen minyak 15-17%.
- Tenera memiliki cangkang agak tipis (2-3 mm), daging buah tebal, dan rendemen minyak 21-23%.
- Pisifera memiliki cangkang yang sangat tipis, tetapi daging buahnya tebal dan bijinya kecil. Rendemen minyaknya tinggi (lebih dari 23%). Tandan buahnyahampir selalu gugur sebelum masak, sehingga jumlah minyak yang dihasilkan sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar