Sabtu, 06 Desember 2014

Segarnya Mandi Dengan Ikan Dewa di Cibulan, Kuningan



Kabupaten dan kota Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat. Kuningan merupakan perlintasan jalan yang menghubungkan kota Cirebon dengan wilayah Priangan Timur dan sebagai jalan alternatif jalur tengah yang menghubungkan Bandung-Majalengka dengan Jawa Tengah.

Kuningan memiliki bentang alam fariatif mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi dengan puncak tertinggi di Jawa Barat yaitu puncak gunung Ciremai (3.076 m). Selain bentang alam yang memikat, Kuningan juga memiliki pesona wisata budaya yang menarik, salah satunya ialah situs Cipari yang menunjukan bahwa daerah ini sudah dihuni oleh manusia sejak zaman pra sejarah atau sekitar 3.500 tahun sebelum masehi.

Salah satu Objek Wisata di Kabupaten Kuningan yaitu Objek wisata pemandian cibulan. Kolam pemandian Cibulan merupakan salah satu objek wisata tertua di Kuningan. Obyek wisata ini diresmikan pada 27 Agustus 1939. Keunikan kolam ini ialah di dalamnya hidup ikan yang bernama ikan Dewa, yang konon merupakan jelmaan dari prajurit yang membangkang kepada prabu Siliwangi dan dikutuk menjadi ikan.

Dalam objek wisata Cibulan terdapat dua kolam besar yang berbentuk persegi panjang. Kolam pertama berukuran 35x15 meter persegi dengan kedalaman sekitar 2 meter. Sedangkan, kolam kedua berukuran 45x15 meter persegi yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berkedalaman 60 sentimeter dan bagian kedua berkedalaman 120 cm.

Setiap kolamnya dihuni puluhan ikan yang berwarna abu-abu kehitaman dan disebut sebagai kancra bodas atau ikan dewa (cyprinus carpico). Ukurannya berbagai macam mulai dari yang panjangnya 20-an sentimeter hingga 1 meter. Ikan Dewa adalah sejenis ikan yang dikeramatkan penduduk di sekitar wilayah Desa Manis Kidul karena dipercaya mempunyai keistimewaan tertentu.

Meski semua kolam itu dihuni puluhan ikan kancra bodas atau ikan dewa, kolam-kolam di Cibulan dibuka sebagai kolam pemandian umum. Tempat rekreasi ini dilengkapi pula dengan fasilitas khas tempat pemandian, seperti tempat ganti pakaian, 6 buah kamar kecil dan 2 buah kamar mandi untuk tempat bilas seusai berenang.

Air di Cibulan selalu bersih, bening, sejuk, dan melimpah, meskipun pada musim kemarau panjang. Itulah sebabnya, selain sebagai tempat rekreasi, Cibulan juga dijadikan sebagai sumber air untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kuningan dan dimanfaatkan Pertamina untuk memasok kebutuhan air bersih di dua kompleks miliknya, yaitu Padang Golf Ciperna di Kota Cirebon, dan Kantor Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat (DOH JBB) di Klayan, Kabupaten Cirebon.

Kolam pemandian Cibulan juga menjadi sumber pendapatan bagi penduduk Desa Maniskidul dengan menjadi pedagang asongan atau membuka warung makan di sekitar tempat itu. Saat ini terdaftar 20 warung permanen di luar kompleks kolam dan 14 pedagang asongan resmi yang diizinkan berjualan di dalam kompleks kolam. Mereka kebanyakan menjual minuman ringan dan makanan kecil serta makanan ikan berupa kacang atom dan ikan wader.

Selain itu, Ikan Dewa dipercaya sebagai ikan istimewa yang membawa berkah bagi siapapun yang dapat menyentuh badannya. Belakangan ini, legenda tersebut terus tersebar dari mulut ke mulut- hingga masyarakat sekitar Cirebon bahkan dari luar Cirebon, datang ke Kuningan ingin melihat ikan dewa, baik hanya sekedar melihat ataupun mempunyai tujuan yang lain.

Mamat, petugas penyewaan ban yang sudah bertahun-tahun di Cibulan menuturkan, keunikan ikan dewa juga bisa disaksikan langsung pengunjung, karena sudah disediakan tempat khusus untuk pengunjung. “Cibulan yang mengandung nilai sejarah, legenda dan tempat wisata dapat dijadikan rangkaian tujuan wisata jika kita berkunjung ke wilayah kuningan. Udara khas pegunungan nan bersih, jauh dari polusi ditambah dengan pemandangan yang indah Gunung Ciremai, selalu menawarkan keindahan wisata Cibulan dan sekitar kuningan. Makanya setiap hari selalu ramai pengunjung,” jelasnya.
 

Sumur 7 Mata Air

Sumur 7 berada di komplek tempat pemandian Cibulan, Kuningan, pada saat-saat liburan, banyak pengunjung datang dan membawa air dari 7 mata air (sumur) karena dipercaya bisa membawa keberkahan. Asnawi salah satu kuncen di Sumur 7 Cibulan, Kabupaten Kuningan mengatakan keberadaan 7 mata air di Cibulan memiliki sejarah pada zaman pemerintahan Prabu Siliwangi yang sering menyepi di Cibulan. "Prabu Siliwangi menjadikan Cibulan sebagai salah satu Patilasan, untuk menyendiri , dan kemunculan 7 mata air sendiri katanya ada ketika masa pertapaan Prabu Siliwangi," katanya, beberapa waktu lalu. 
 
Keunikan 7 mata air di Cibulan adalah tidak pernah surut meski dalam kondisi kemarau panjang. Asnawi mengungkapkan kemungkinan berawal dari keunikan itulah sebagian masyarakat mempercayai bahwa air dari Sumur 7 bisa memberi keberkahan. "Namun dari seluruh kuncen yang berjaga di tiap mata air selalu mengingatkan, bahwa yang memberi keberkahan hanya Allah SWT," tuturnya.
Adapun mata air dari Sumur 7 kata Asnawi hanyalah perantara untuk mendapatkan berkah. Setiap mata air di Sumur 7 memiliki sebutan yang berbeda, diantaranya adalah mata air pertama sering disebut sumber kejayaan, sumur kedua sebagai sumber kejayaan, dan sumur ketujuh sebagai sumber kemudahan. Ketika ingin mengunjungi Sumur 7, pengunjung harus masuk ke dalam komplek pemandian Cibulan dengan membayar retribusi tiket masuk.

Adapun untuk bisa masuk pada kawasan mata air Sumur 7, pengunjung tidak dipungut biaya, kalaupun ingin membawa air yang berasal dari Sumur 7, tersedia jerigen yang dijual para kuncen dengan harga Rp10.000. Pada saat berada di dalam, pengunjung akan diarahakan oleh kuncen membasuh wajah dari masing-masing mata air secara berurutan


  Ikan Dewa

Menurut cerita yang berkembang di kalangan masyarakat Desa Manis Kidul dan masyarakat Kuningan pada umumnya, ikan dewa yang ada di Kolam Cibulan ini konon dulunya adalah prajurit-prajurit yang membangkang atau tidak setia pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi. Singkat cerita, prajurit-prajurit pembangkang tersebut kemudian dikutuk oleh Prabu Siliwangi sehingga menjadi ikan. Konon ikan-ikan dewa ini dari dulu hingga sekarang jumlahnya tidak berkurang maupun bertambah. Apabila kolam dikuras, ikan-ikan ini akan hilang entah ke mana, namun saat kolam diisi air, mereka akan kembali lagi dengan jumlah seperti semula. Terlepas dari benar atau tidaknya legenda itu sampai saat ini tidak ada yang berani mengambil ikan ini karena ada kepercayaan bahwa barang siapa yang berani mengganggu ikan-ikan tersebut akan mendapat kemalangan.

Ikan dewa adalah sejenis ikan yang dikeramatkan oleh penduduk di sekitar wilayah Desa Manis Kidul dan sekitarnya. Bahkan di sekitar wilayah Kuningan, ikan ini dipercaya sebagai ikan istimewa yang membawa berkah bagi siapa pun yang dapat menyentuhnya.

Belakangan ini, legenda tersebut terus tersebar dari mulut ke mulut hingga masyarakat di berbagai daerah. Mereka pun berdatangan ke Kuningan untuk melihat ikan dewa, baik untuk melihat ataupun tujuan lainnya. Banyak legenda tentang asal-muasal ikan ini, seperti dikatakan Pak Mamat, salah satu petugas penyewaan ban yang sudah bertahun-tahun ada di Cibulan. "Dulu kala ketika Prabu Siliwangi masih hidup, beliau memerintah dengan adil dan bijaksana, sehingga hampir semua prajurit dan kawulanya tunduk dan hormat pada Sang Prabu," katanya.

https://www.youtube.com/watch?v=x4rkX6EI9ss

Tidak ada komentar:

Posting Komentar