Kabupaten dan kota Kuningan terletak di bagian timur Jawa
Barat. Kuningan merupakan perlintasan jalan yang menghubungkan kota Cirebon
dengan wilayah Priangan Timur dan sebagai jalan alternatif jalur tengah yang
menghubungkan Bandung-Majalengka dengan Jawa Tengah.
Kuningan memiliki bentang alam fariatif mulai dari dataran
rendah sampai dataran tinggi dengan puncak tertinggi di Jawa Barat yaitu puncak
gunung Ciremai (3.076 m). Selain bentang alam yang memikat, Kuningan juga
memiliki pesona wisata budaya yang menarik, salah satunya ialah situs Cipari
yang menunjukan bahwa daerah ini sudah dihuni oleh manusia sejak zaman pra
sejarah atau sekitar 3.500 tahun sebelum masehi.
Salah satu Objek Wisata di Kabupaten Kuningan yaitu Objek
wisata pemandian cibulan. Kolam pemandian Cibulan merupakan salah satu objek
wisata tertua di Kuningan. Obyek wisata ini diresmikan pada 27 Agustus 1939. Keunikan
kolam ini ialah di dalamnya hidup ikan yang bernama ikan Dewa, yang konon
merupakan jelmaan dari prajurit yang membangkang kepada prabu Siliwangi dan
dikutuk menjadi ikan.
Dalam objek wisata Cibulan terdapat dua kolam besar yang
berbentuk persegi panjang. Kolam pertama berukuran 35x15 meter persegi dengan
kedalaman sekitar 2 meter. Sedangkan, kolam kedua berukuran 45x15 meter persegi
yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berkedalaman 60 sentimeter dan
bagian kedua berkedalaman 120 cm.
Setiap kolamnya dihuni puluhan ikan yang berwarna abu-abu
kehitaman dan disebut sebagai kancra bodas atau ikan dewa (cyprinus carpico).
Ukurannya berbagai macam mulai dari yang panjangnya 20-an sentimeter hingga 1
meter. Ikan Dewa adalah sejenis ikan yang dikeramatkan penduduk di sekitar
wilayah Desa Manis Kidul karena dipercaya mempunyai keistimewaan tertentu.
Meski semua kolam itu dihuni puluhan ikan kancra bodas atau
ikan dewa, kolam-kolam di Cibulan dibuka sebagai kolam pemandian umum. Tempat
rekreasi ini dilengkapi pula dengan fasilitas khas tempat pemandian, seperti
tempat ganti pakaian, 6 buah kamar kecil dan 2 buah kamar mandi untuk tempat
bilas seusai berenang.
Air di Cibulan selalu bersih, bening, sejuk, dan melimpah,
meskipun pada musim kemarau panjang. Itulah sebabnya, selain sebagai tempat
rekreasi, Cibulan juga dijadikan sebagai sumber air untuk Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kuningan dan dimanfaatkan Pertamina untuk memasok kebutuhan air
bersih di dua kompleks miliknya, yaitu Padang Golf Ciperna di Kota Cirebon, dan
Kantor Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat (DOH JBB) di Klayan, Kabupaten Cirebon.
Kolam pemandian Cibulan juga menjadi sumber pendapatan bagi
penduduk Desa Maniskidul dengan menjadi pedagang asongan atau membuka warung
makan di sekitar tempat itu. Saat ini terdaftar 20 warung permanen di luar
kompleks kolam dan 14 pedagang asongan resmi yang diizinkan berjualan di dalam
kompleks kolam. Mereka kebanyakan menjual minuman ringan dan makanan kecil
serta makanan ikan berupa kacang atom dan ikan wader.
Selain itu, Ikan Dewa dipercaya sebagai ikan istimewa yang
membawa berkah bagi siapapun yang dapat menyentuh badannya. Belakangan ini,
legenda tersebut terus tersebar dari mulut ke mulut- hingga masyarakat sekitar
Cirebon bahkan dari luar Cirebon, datang ke Kuningan ingin melihat ikan dewa,
baik hanya sekedar melihat ataupun mempunyai tujuan yang lain.
Mamat, petugas penyewaan ban yang sudah bertahun-tahun di
Cibulan menuturkan, keunikan ikan dewa juga bisa disaksikan langsung
pengunjung, karena sudah disediakan tempat khusus untuk pengunjung. “Cibulan
yang mengandung nilai sejarah, legenda dan tempat wisata dapat dijadikan
rangkaian tujuan wisata jika kita berkunjung ke wilayah kuningan. Udara khas
pegunungan nan bersih, jauh dari polusi ditambah dengan pemandangan yang indah
Gunung Ciremai, selalu menawarkan keindahan wisata Cibulan dan sekitar
kuningan. Makanya setiap hari selalu ramai pengunjung,” jelasnya.
Sumur 7 Mata Air
Sumur 7 berada di komplek tempat pemandian Cibulan,
Kuningan, pada saat-saat liburan, banyak pengunjung datang dan membawa air dari
7 mata air (sumur) karena dipercaya bisa membawa keberkahan. Asnawi salah satu kuncen di Sumur 7 Cibulan, Kabupaten
Kuningan mengatakan keberadaan 7 mata air di Cibulan memiliki sejarah pada
zaman pemerintahan Prabu Siliwangi yang sering menyepi di Cibulan. "Prabu
Siliwangi menjadikan Cibulan sebagai salah satu Patilasan, untuk menyendiri ,
dan kemunculan 7 mata air sendiri katanya ada ketika masa pertapaan Prabu
Siliwangi," katanya, beberapa waktu lalu.
Keunikan 7 mata air di Cibulan adalah tidak pernah surut meski
dalam kondisi kemarau panjang. Asnawi mengungkapkan kemungkinan berawal dari
keunikan itulah sebagian masyarakat mempercayai bahwa air dari Sumur 7 bisa
memberi keberkahan. "Namun dari seluruh kuncen yang berjaga di tiap mata
air selalu mengingatkan, bahwa yang memberi keberkahan hanya Allah SWT,"
tuturnya.
Adapun mata air dari Sumur 7 kata Asnawi hanyalah perantara
untuk mendapatkan berkah. Setiap mata air di Sumur 7 memiliki sebutan yang
berbeda, diantaranya adalah mata air pertama sering disebut sumber kejayaan,
sumur kedua sebagai sumber kejayaan, dan sumur ketujuh sebagai sumber
kemudahan. Ketika ingin mengunjungi Sumur 7, pengunjung harus masuk ke dalam
komplek pemandian Cibulan dengan membayar retribusi tiket masuk.
Adapun untuk bisa masuk pada kawasan mata air Sumur 7,
pengunjung tidak dipungut biaya, kalaupun ingin membawa air yang berasal dari
Sumur 7, tersedia jerigen yang dijual para kuncen dengan harga Rp10.000. Pada
saat berada di dalam, pengunjung akan diarahakan oleh kuncen membasuh wajah
dari masing-masing mata air secara berurutan
Ikan Dewa
Menurut cerita yang berkembang di kalangan masyarakat Desa Manis Kidul
dan masyarakat Kuningan pada umumnya, ikan dewa yang ada di Kolam
Cibulan ini konon dulunya adalah prajurit-prajurit yang membangkang atau
tidak setia pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi. Singkat cerita,
prajurit-prajurit pembangkang tersebut kemudian dikutuk oleh Prabu
Siliwangi sehingga menjadi ikan. Konon ikan-ikan dewa ini dari dulu
hingga sekarang jumlahnya tidak berkurang maupun bertambah. Apabila
kolam dikuras, ikan-ikan ini akan hilang entah ke mana, namun saat kolam
diisi air, mereka akan kembali lagi dengan jumlah seperti semula.
Terlepas dari benar atau tidaknya legenda itu sampai saat ini tidak ada
yang berani mengambil ikan ini karena ada kepercayaan bahwa barang siapa
yang berani mengganggu ikan-ikan tersebut akan mendapat kemalangan.
Ikan dewa adalah sejenis ikan yang dikeramatkan oleh penduduk di sekitar wilayah Desa Manis Kidul dan sekitarnya. Bahkan di sekitar wilayah Kuningan, ikan ini dipercaya sebagai ikan istimewa yang membawa berkah bagi siapa pun yang dapat menyentuhnya.
Belakangan ini, legenda tersebut terus tersebar dari mulut ke mulut hingga masyarakat di berbagai daerah. Mereka pun berdatangan ke Kuningan untuk melihat ikan dewa, baik untuk melihat ataupun tujuan lainnya. Banyak legenda tentang asal-muasal ikan ini, seperti dikatakan Pak Mamat, salah satu petugas penyewaan ban yang sudah bertahun-tahun ada di Cibulan. "Dulu kala ketika Prabu Siliwangi masih hidup, beliau memerintah dengan adil dan bijaksana, sehingga hampir semua prajurit dan kawulanya tunduk dan hormat pada Sang Prabu," katanya.
Ikan dewa adalah sejenis ikan yang dikeramatkan oleh penduduk di sekitar wilayah Desa Manis Kidul dan sekitarnya. Bahkan di sekitar wilayah Kuningan, ikan ini dipercaya sebagai ikan istimewa yang membawa berkah bagi siapa pun yang dapat menyentuhnya.
Belakangan ini, legenda tersebut terus tersebar dari mulut ke mulut hingga masyarakat di berbagai daerah. Mereka pun berdatangan ke Kuningan untuk melihat ikan dewa, baik untuk melihat ataupun tujuan lainnya. Banyak legenda tentang asal-muasal ikan ini, seperti dikatakan Pak Mamat, salah satu petugas penyewaan ban yang sudah bertahun-tahun ada di Cibulan. "Dulu kala ketika Prabu Siliwangi masih hidup, beliau memerintah dengan adil dan bijaksana, sehingga hampir semua prajurit dan kawulanya tunduk dan hormat pada Sang Prabu," katanya.
https://www.youtube.com/watch?v=x4rkX6EI9ss
Tidak ada komentar:
Posting Komentar